Pengertian Static Routing dan Static Default Routing


Pengertian Static Routing  dan Static Default Routing



Routing

- Forwarding paket dari satu network ke network lainnya dengan memilih jalur yang terbaik
dari routing table
- Routing memungkinkan dua network atau lebih dapat berkomunikasi dengan network
lainnya
- Routing table hanya terdiri dari jalur terbaik untuk masing-masing network destination

Static routing

- Konfigurasi routing dilakukan secara manual
- Membutuhkan informasi network destination
- Setiap network destination disetting manual
- Digunakan oleh organisasi kecil
- Memiliki administrative distance 0 atau 1


Konfigurasi static routing:

R1(config)#ip route <network-destination> <subnet-mask network-destination> <next-hop ip address>
R1(config)#ip route <network-destination> <subnet-mask network-destination> <exit-interface>
network destination: network tujuan yang tidak terhubung langsung (remotely connected network)
next-hop ip address: ip address yang terletak didepan router lokal menuju network destination
exit-interface: interface yang ada di router lokal untuk menuju network destination

S 192.168.2.0/24 [1/0] via 12.12.12.2

Penjelasan baris routing table diatas:
Dari output routing table diatas, dibagi menjadi 4 kolom :
- Kolom 1 = S : kode static routing, untuk menuju network destination digunakan static routing, atau routing protocol yang aktif di routing table adalah static routing.
- Kolom 2 = 192.168.2.0/24 : network destination, alamat network destination yang akan dituju oleh router. Network destination tampil di routing table setelah kita mengaktifkan routing protocol.
- Kolom 3 = [1/0] : 1 menyatakan nilai Administrative Distance (AD), 0 menyatakan nilai metric.
- Kolom 4 = via 12.12.12.2 : next-hop ip address yang akan digunakan oleh router local untuk memforward paket ke network destination Administrative Distance (AD) menyatakan tingkat prioritas routing protocol ketika router menjalankan lebih dari satu routing protocol secara bersamaan. AD dengan nilai terkecil yang akan di pilih oleh router. Misalkan kita mengaktifkan protocol routing dynamic OSPF dan RIP, maka yang akan dipilih oleh router yaitu OSPF karena memiliki nilai AD lebih kecil (110), sedangkan RIP memiliki nilai AD lebih besar (120).
Metric menyatakan nilai dari hasil perhitungan routing protocol. Untuk RIP, metric terbaik dinilai dari hop terkecil, sehingga path (jalur) terbaik menurut RIP yaitu route dengan jumlah hop terkecil.
AD untuk membandingkan prioritas routing protocol yang satu dengan yang lainnya, sedangkan Metric untuk membandingkan value (nilai perhitungan) di dalam routing protocol tertentu.




Static default route adalah static route dengan network address destination 0.0.0.0 dan subnet mask 0.0.0.0. Dikenal juga sebagai “quad zero” route. Static default route melakukan identifikasi gateway yang akan digunakan oleh router untuk mengirimkan semua paket IP untuk network destination yang tidak diketahui di routing table, sehingga akan diforward ke route 0.0.0.0/0.
Untuk konfigurasi static default route dapat menggunakan next-hop ip address atau exit-interface.
Router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 {ip-address or exit-intf}

Static default route:

- Default route dapat digunakan ketika network destination tidak diketahui (Internet)
- Default route dapat digunakan ketika hanya ada satu jalur keluar untuk semua network
destination
- Dapat mengurangi ukuran routing table
- Jika router tidak menemukan entry network destination di routing table, maka router akan
memforward paket ke default route
- Menjadi route pilihan terakhir di routing table

Related Posts

Previous
Next Post »